Kamis, 04 Maret 2010

Orientasi Anggota DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota dari PPP

Orientasi anggota DPRD dari PPP se Jateng diselenggarakan oleh DPW PPP Jateng pada Sabtu, 24 Oktober 2009 di Hotel Grasia Semarang, diikuti oleh 114 peserta dari DPRD Kabupaten/Kota se Jateng dan DPRD Jateng.

Orientasi dibuka oleh Ketua DPW PPP Jateng Drs. H. Hisyam Alie dengan taushiyah oleh Ketua MPW PPP Jateng KH. A. Haris Shodaqoh. Sebagai pemakalah : Zubaidi (Kepala Biro Keuangan Setda Prov. Jateng), Abdul Hamid (Biro Hukum Setda Prov. jateng), Taufan Hidayat, SE., AK (BPKP Prov. jateng), Boyamin Saiman (MAKI).

KH. A. Haris Shodaqoh memberikan taushiyah (nasehat) kepada anggota DPRD dari PPP untuk :

  • Jangan terlalu dekat dengan pejabat, karena bisa menumpulkan daya kritis sebagai wakil rakyat, sehingga peran untuk beramar ma'ruf dan nahi munkar (mengajak kebenaran dan mencegah kemungkaran) tidak berfungsi.
  • Mengkhatamkan Al-Qur'an minimal sekali dalam setahun. Hal ini untuk anggota DPRD dari PPP jarang-jarang membaca Al-Qur'an, syukur-syukur memahami arti dan tafsirnya.
  • MPW akan memberikan rekomendasi kepada DPW untuk melakukan pembinaan atau bahkan me-recall anggota PPP yang terbukti berakhlak tidak baik atau bahkan melanggar hukum.

Drs. H. Hisyam Alie memberikan arahan :

Orientasi ini akan ditindaklanjuti dengan program berikutnya yang bertujuan melakukan pemberdayaan anggota dewan. Sangat memalukan kalau anggota Dewan tidak menguasai tugas dan kewajibannya selaku wakil rakyat.

Masruhan Samsurie (Ketua Fraksi FPPP DPRD Jateng) selaku pelaksana orientasi menyatakan :

Fraksi mempunyai tugas untuk bersama-sama dengan eksekutif mensejahterakan rakyat dan menciptakan keadilan di Jateng. Secara spesifik Fraksi PPP akan sekuat tenaga menjaga dan mengembangkan nilai-nilai ahlussunnah dalam konteks kehidupan sosial-keberagaman di tengah masyarakat Jawa Tengah.

ANGGOTA FPPP DPRD JATENG "DIWEJANG" KYAI

Pada hari Sabtu, 17 oktober 2009, bertempat di Pondok Pesantren Al Itqon Gugen Semarang, tujuh anggota FPPP DPRD Jawa Tengah diwejang oleh para Ulama PPP Jawa Tengah. Lebih dari 10 Ulama memberikan tausyiah kepada anggota FPPP.

KH. Haris Shodaqoh, Pengasuh Pesantren Al-Itqon sekaligus Ketua Majlis Pertimbangan PPP Jawa Tengah mengatakan bahwa anggota dewan tidak hanya membawa amanat rakyat tetapi juga membawa amanat Allah SWT oleh karena itu setiap hal yang dilakukan oleh anggota akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT.

Ada empat sifat yang harus selalu tertanam dalam hati anggota FPPP; pertama Sifat siddiq (Jujur); Jangan pernah membohongi masyarakat apalagi menganggap enteng hukum Allah, kedua Amanah (dapat dipercaya); sebagai anggota FPPP hendaknya bisa dipercaya, dan memberi contoh yang baik; jelasnya.

Ketiga;Tabligh (Menyampaikan); Salah satu tugas anggota dewan adalah menyampaikan amanah rakyat; jangan hanya duduk, diam; Katakan yang benar itu benar dan yang salah tetap salah walaupun itu pahit adanya. Keempat adalah Fatonah (Cerdas); Sebagai anggota dewan harus cerdas membaca situasi lingkungan sekitar, cerdas mensikapi hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umat dan peduli terhadap kepetingan sesama tutur Kiai Haris.

Yang tak kalah penting lanjut ulama kharismatik ini adalah anggota FPPP adalah satu kesatuan yang utuh; maka kebersamaan, kekompakan dan komitmen anggota FPPP harus tetap dijaga, ketika sudah tidak ada lagi kebersamaan dan komitmen maka tunggulah kutukan dari Allah SWT,tegasnya.

Siap di recall

Sementara itu Ketua FPPP DPRD Provinsi Jawa Tengah Masruhan Samsurie menerima dengan lapang dada yang disampaikan oleh para ulama; ”Saya dan anggota FPPP DPRD Jawa Tengah siap menjalankan amanat ulama dan mohon kepada Para Kiai untuk memberikan nasehat dan bimbingan kepada anggota FPPP; terangnya.

Jika ada hal-hal yang sekiranya tidak pas dan salah maka kami siap di peringatkan dan tegur bahkan hal yang paling burukpun misalnya kami siap di recall apabila dianggap berjalan diluar batas-batas kewajaran, ”Kami akan merasa dianggap sebagai anak apabila selalu diingatkan bila salah dan selalu di beri nasehat; begitu juga sebaliknya kami merasa tidak dianggap bila dalam keadaan salah kami didiamkan saja”; ujar Masruhan.